Missing you, Missing Home

Here comes April du du du...

Here comes April...

And i say, it's alright....

Hi everyone, sorry for being away :(

Sudah hampir satu bulan semenjak terakhir kali saya menulis. Kalian apa kabar? Semoga apapun permasalahan hidup yang sedang kalian hadapi, semuanya akan baik baik saja, kamu juga. .

Sebenarnya saya bingung mau cerita tentang apa, karena selain saya sibuk dengan urusan kampus, saya juga nggak punya bahan menarik untuk dijadikan tulisan hehehehe klasik banget yah alasannya, sibuk dan nggak tau mau nulis apa, hhhh dasar amatiran! :p . Di postingan kali ini pun, saya ngga akan berbagi informasi bermanfaat, saya cuma mau curhat, itung itung supaya ada yang nongol di Arsip bulan April ini hahhahah.

Hmmm mulai dari mana yah...

Tanggal 24 Maret lalu Ryan datang ke Bandung untuk pertama kalinya. Padahal dulu dia nggak pernah mau nyamperin saya kesini. Lagian kan Cirebon - Bandung cuma makan waktu 4 jam, kalau naik motor pasti bisa lebih cepet. Tiap saya minta dia untuk datang, jawabannya selalu aja "nggak mau ah, capek di jalan" zzzz yaudah deh. Trus nggak ada angin nggak ada ujan tiba-tiba dia bilang dia mau datang, waktu dia ngomong gitu sih kita belum netapin kapannya, tapi dia bilang dia janji bakalan datang.

Yaudah deh singkat cerita akhirnya hari yang ditunggu tunggu pun datang juga. Sesuai dengan jam yang diperkirakan, dia sampai dengan selamat. Kita seseruan jalan jalan keliling Bandung, ke BIP, Ciwalk, duduk duduk di Taman Balkot, tapi sayangnya kita nggak sempat pergi ke Lembang, karena waktu itu kan sedang libur panjang, jadi kita takut kena macet. Tapi ngga apa apa sih, dengan adanya dia disini aja udah bikin saya seneng banget, we had a really really good time.

And Bandung seems completely perfect when you're here next to me

Dan ketika dia harus pulang, rasanya beraaaat banget relain dia pergi. Sama beratnya kayak waktu pertama kali kita mau LDR. Selagi masih nunggu mobil travelnya datang, kita berpelukan erat. Disitulah saya merasa kalau rasa sayang ke dia bertambah jutaan kali lipat. Sebelumnya rasa sayang saya ke dia sempat berkurang karena saya terlalu sibuk menikmati kehidupan baru di Bandung yang jauh lebih seru karena dikelilingi oleh teman teman yang seru juga, dan ditambah dengan intensitas komunikasi kita yang berkurang, menjadikan hubungan ini hambar dan gitu gitu aja. Tapi dengan dia datang kesini, menghabiskan banyak waktu bersama mulai dari bangun tidur, sampai tidur lagi, sampai bangun lagi, i feel sooo complete.

Saat mobil travelnya sudah pergi membawa dia pulang ke Cirebon, saya pun kembali lagi ke kosan. Dan itulah saat dimana saya merasa seperti orang yang paling kesepian di dunia. Sepulangnya Ryan ke Cirebon, rasanya kamar kos saya ini begitu sepi dan membosankan. Kerasa banget perbedaan ketika dia disini dan ketika dia pergi. Padahal sebelumnya alasan saya menempati kosan ini adalah karena tempatnya sepi dan para tetangganya sibuk mengurusi urusan mereka sendiri. Ya, sebelumnya saya suka menyendiri. Dulu saya beranggapan menyendiri itu menenangkan, tapi ketika seseorang yang tepat datang memberikan arti apa itu kebersamaan, i don't wanna be alone again. Sama halnya yang menjadi alasan kenapa dulu saya memutuskan untuk berpacaran dengan Ryan.

Sedihnya, untuk beberapa hari saya merasa kurang bersemangat, yang ada di pikiran saya hanya pulang, pulang dan pulang. Tiba-tiba Bandung nggak seindah dulu, tiba-tiba saya merasa hidup sendiri itu menyedihkan, and i'm dying to have someone around, someone who is a family. Tapi sayangnya sampai pada saat ini saya masih nggak tau kapan ada jadwal kosong sehingga saya bisa pulang.