Tahun ini, aku merasakan sendiri bahwa ternyata merantau dapat merubah seseorang. Merubah aku, untuk lebih sayang dan menghargai setiap kebersamaan dengan keluargaku. Awalnya aku sangat menikmati hidup sendiri seperti ini, jauh dari keluarga, bebas melakukan apa saja yang aku suka. Namun rupanya, senyaman-nyamannya kosanku ini, tidak ada yang bisa mengalahkan kehangatan rumah sendiri, dimana di dalamnya terdapat orang orang yang begitu menyayangiku, unconditionally. There are some days when, setelah aku menjalani hari yang panjang dan amat melelahkan, yang aku inginkan adalah pulang ke rumah, bukan ke kos kosanku yang selalu sepi. Sendirian lagi. Padahal biasanya aku selalu menemukan kenyamanan dan kedamaian saat aku sendiri, namun rupanya bagi seseorang yang suka menyendiri pun, ada saat dimana menyendiri terasa begitu menyedihkan. Dan disitulah akhirnya aku paham bagaimana homesick sangat menyiksa, and i can't do anything about it, except for some phone calls.
Dan walaupun aku selalu dikelilingi banyak teman, namun sampai sekarang (honestly) seringkali aku mengalami kesulitan dalam menghadapi saat saat dimana mereka bersikap sangat menyebalkan. Because you know, teman baik kita tidak akan selalu bersikap 'baik' terhadap kita. But now i realize that instead of me being bitchi-er when a friend of mine is being a bitch to me, i believe that it'd be much better if i don't take things too personally and just shake it off. Right? Dengan begitu, pastinya persahabatan ini akan menjadi lebih bermakna dan aku akan selalu memiliki seseorang untuk diandalkan. Good things will happen to good friends!
Hal lainnya yang akhirnya aku pahami adalah, "happiness is found when you stop comparing yourself to other people". Terkadang aku merasa iri melihat kesuksesan seseorang. Seperti misalnya si A mendapatkan nilai yang jauh lebih besar daripada nilaiku dalam suatu ujian, atau ketika aku melihat teman teman blogger yang kemudian berhasil menerbitkan sebuah novel, atau ketika teman teman D3 ku akhirnya bisa sukses karena diterima bekerja di suatu perusahaan besar. Kemudian aku mulai membanding-bandingkan hidup aku dengan mereka, betapa beruntungnya mereka sedangkan aku masih begini begini saja blablabla, and then i turned out to be some ungrateful bitch, and no, i don't want to be like that anymore. Biasanya penyebab seseorang merasa iri adalah karena dia tidak bisa melakukan apa yang orang lain lakukan. Padahal sebenarnya aku bisa, kalau aku mau berusaha seperti mereka. Aku bisa saja mendapatkan nilai yang lebih besar asalkan aku mau belajar lebih giat dari biasanya. Aku bisa saja mempublish sebuah novel if i start creating one right now. Dan aku bisa saja bekerja di suatu perusahaan besar if i applied for one, but unfortunately that's not my goal right now. See? If i want to make a change, i should've start work harder and be better everyday. But also always keep in mind that "the only one you should be competing with is..yourself".
Today i turned 22 and even though i don't feel like mature enough to be 22, there're things i (finally) am sure of :
- No matter how amazing adventure i have here, there's no place like home, and there's no shame in feeling homesick, it just means that i come from a happy home. Right?
- Next time, when somebody is being rude to you, let's just take it easy. As we all know, we cannot control people, their mouth, their behavior, their bad days, but... we can always manage our response to them. Forgive, forget and move on! Remember to always focus on what makes you happy!
- And the last thing is that NOTHING WORTH HAVING, COMES EASY! Yes, happiness can be found when you stop comparing yourself to other people, but don't you wanna be as success as people you compare yourself with? Well then let's work harder, dear one. Because a year from now you will wish you had started today.
Selamat berulangtahun yang ke 22 kak Inggit! Semoga di usia sekarang ini bisa lebih baik dari sebelumnya, ya!
ReplyDeleteIya! Kadang aku suka ngebandingin hidupku dengan mereka yang bisa sukses dapet nilai ujian tinggi. Kadang aku iri melihat mereka bisa dapet nilai yang tinggi. Atau setidaknya tidak gagal dalam mata kuliah tersebut. Jadinya, gara-gara iri, setiap ada yang nanya berapa nilai ujianku, dan setelahnya mereka arahkan ke nada bercanda, aku jadi agak kesel sendiri. Aku tau mereka bercanda, tapi karena udah iri duluan, jadi bawaannya kesel gara-gara iri hati. Iri jadinya dengki. Huhuhu..
Tapi skrng aku lagi mencoba untuk ga banding-bandingin hidupku dengan mereka. Dan, alhasil sejauh ini aku bahagia. Semoga bisa terus begini sampai tua nanti. Dan mulai seperti ini aku mulai merubah diri. Mencoba tuk jadi lebih baik dari sebelumnya :3
saya pernah merasakan rasanya jadi perantau yang bener-benar mengubah saya jadi bersifat dingin ke siapapun karna saya benar-benar merasakan kerasnya ibu kota tanpa bantuan siapapun.
ReplyDeleteSongkok Anak